Pages

Ads 468x60px

Minggu, 15 Maret 2015

MESIN KALOR

Ketika mengubah energi termal menjadi energi mekanik (kerja), efisiensi termal dari mesin kalor adalah persentase dari energi panas yang ditransformasikan menjadi kerja. Efisiensi termalnya didefinisikan dengan
\eta_{th} \equiv \frac{W_{keluar}}{Q_{masuk}} = 1 - \frac{Q_{keluar}}{Q_{masuk}}

Efisiensi Carnot

Hukum kedua termodinamika menaruh batas fundamental pada efisiensi termal dari mesin kalor. Dan secara mengejutkan, bahkan mesin ideal yang tak memiliki gesekan tidak bisa mengubah seluruhnya panas yang masuk menjadi kerja. Faktor yang membatasi diantaranya temperatur panas yang masuk ke mesin, T_H\,, dan temperatur pembuangan, T_C\,, yang diukur dengan suhu mutlak Kelvin.
\eta_{th} \le 1 - \frac{T_C}{T_H}\,
Batas nilai ini dinamakan efisiensi siklus Carnot karena siklus yang menggerakannya dinamakan siklus Carnot. Di dunia ini belum ada mesin kalor yang bisa melebihi efisiensi ini, bagaimanapun desainnya.
Contoh dari T_H\, adalah temperatur dari uap panas yang menggerakkan turbin pembangkit listrik, atau temperatur bahan bakar yang dibakar di mesin pembakaran dalam. T_C\,biasanya adalah temperatur di mana mesin itu berada, atau temperatur air danau / laut di mana panas dari pembangkit listrik dibuang.
Dalam kenyataannya, tidak ada mesin yang mampu mengoperasikan siklus yang menyamai efisiensi mesin Carnot. Mesin Carnot hanya berlaku pada mesin yang menggunakan kalor sebagai inputnya. Mesin yang tidak membakar bahan bakar untuk menjadikannya kerja seperti fuel cell, memiliki efisiensi yang melebihi efisiensi Carnot.
Karena T_C\, bergantung pada temperatur di mana mesin berada, peran pendingin mesin sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi mesin.

Source : id.wikipedia.com

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates