Mengapa memasak air di daerah pantai lebih cepat mendidih daripada di daerah pegunungan?
Bagi kebanyakan pembaca, pasti akan segera berseru, “ah pertanyaannya salah! Seharusnya di gunung lebih cepat mendidih daripada di pantai!” Di berbagai buku fisika dan di soal-soal fisika SMP, kebanyakan memang menyatakan bahwa memasak air di pegunungan lebih cepat mendidih daripada di pantai, tapi apakah benar demikian? Apakah si-pembuat soal tersebut benar-benar telah mencobanya. Saya yakin, mereka akan terkejut apabila melakukan percobaan sederhana tersebut dan mendapatkan ternyata masak air di pantai lebih cepat mendidih. Ingin tahu kenapa?
Permasalahan ini sebetulnya dimulai dengan fakta bahwa titik didih air di pegunungan lebih rendah daripada di pantai. Memang benar, bahwa titik didih air dipengaruhi oleh tekanan udara, makin rendah tekanan udaranya, makin rendah pula titik didih air tersebut. Dan seperti kita ketahui tekanan udara di dataran tinggi rebih rendah daripada di dataran rendah. Bila diketahui ketinggian suatu tempat, kita bisa hitung titik didih air di tempat itu menggunakan kalkulator ini
Sekarang kita lakukan percobaan di bawah ini:
cari kettle yang ada peluitnya dan dari kaca transparant, seperti gambar di samping. (peluit berbunyi menandakan air mendidih)
masukkan satu liter air Aqua galon yang berada pada suhu ruang ke dalam kettle
Mulai memasak air tersebut dengan kompor dan catat waktunya menggunakan timer.
Ulangi hal yang sama di atas tapi dilakukan di Lembang, Bandung, menggunakan peralatan yang sama. Untuk mendapatkan kekuatan kompor yang sama, sebaiknya gunakan kompor listrik dengan setting yang sama
masukkan satu liter air Aqua galon yang berada pada suhu ruang ke dalam kettle
Mulai memasak air tersebut dengan kompor dan catat waktunya menggunakan timer.
Ulangi hal yang sama di atas tapi dilakukan di Lembang, Bandung, menggunakan peralatan yang sama. Untuk mendapatkan kekuatan kompor yang sama, sebaiknya gunakan kompor listrik dengan setting yang sama
Mana yang mendidih lebih dahulu?
Di Lembang, Bandung, suatu tempat dataran tinggi dengan ketinggian sekitar 1500 meter di atas permukaan laut, memilliki titik didih air sekitar 95 oC, sedangkan di daerah pantai titik didih air adalah 100 oC. Apakah memasak sampai air 95 oC lebih cepat daripada sampai 100 oC? Belum tentu! Tergantung suhu awal air masing-masing.
Yang pernah ke Lembang di bulan-bulan Juli tentu merasakan dinginnya udara tersebut, sekitar 15 oC di pagi hari, sedangkan di daerah pantai di Jakarta, suhunya sekitar 30 oC. Mana yang lebih cepat, memasak air dari 30 oC sampai 100 oC atau dari 15 oC sampai 95 oC? Mana yang lebih cepat mendidih memasak air hangat atau air kulkas? Tentu air hangat lebih cepat mendidihnya.
Kesimpulan: Orang-orang yang memasak air di daerah pantai mendapatkan keuntungan karena suhu air sebelum dimasak lebih tinggi daripada air di pegunungan yang dingin. Belum lagi bila ikut diperhitungkan udara dingin di sekitar kompor yang membuat proses perpindahan panas menjadi tidak efisien, banyak kalor terbuang ikut memanaskan udara di sekitarnya.
SOURCE : Rustamaji.net
SOURCE : Rustamaji.net
0 komentar:
Posting Komentar